Renungan 1:
Shalat dan
Shabar dan Syukur
Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu.
Alangkah indahnya
dalam sujud dan ruku’ kita mensucikan dan memuji Allah sebagai symbol ketundukan
dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jangankan
kepada makhluq-Nya yang tunduk dan taat, bahkan kepada orang-orang yang
membangkang pun dengan segala kesombongannya, Allah masih tetapi memberikan
nikmat tiada tara. Mungkin kita perlu membenahi shalat kita, agar sesuai dengan
syariat dan menjalankannya dengan penuh kekhusyuan. Kita seharusnya malu jika
masih setengah-setengah menjalankan shalat, mengabaikannya, tidak peduli apakah
shalat kita sudah benar atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban.
Sudahkah shalat Bukan sembarang shalat yang akan
menjadi penolong kita. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa orang yang bisa
menjadikan shabar dan shalat sebagai penolong ialah mereka yang khusyu’. Tidak
ada ukuran baku dalam shalat khusyu’, oleh karena itu kembali kita meminta
kepada Allah SWT agar menjadikan
shalat kita dengan kita khusyu’?
khusyu’.
Shalat yang khusyu adalah shalat yang dikerjakan
dalam nuansa harap, cemas, dan
cinta, serta dengan takbir yang sempurna, lantunan ayat yang tartil, ruku’
dengan
tawadhu, sujud dengan diliputi kerendahan hati dan keikhlasan. Tentu tidak lupa
harus sesuai dengan syariat. Sebagai tip agar shalat kita lebih khusyu’ ialah
dengan menganggap bahwa shalat yang kita lakukan adalah shalat yang terakhir,
Jalani
hidup. Hadapi masalah. Jangan menjadi pengecut sehingga kita tidak berkarya,
tidak mencoba berbuat sesuatu yang besar karena takut masalah menghadap kita.
Rasulullah
saw selalu menjadikan shalat sebagai solusi berbagai masalah seperti yang kita
baca dalam berbagai riwayat. Hudzaifa bin Al Yaman menceritakan, “Jika
Rasulullah saw ditimpa sebuah kesulitan beliau bersegera melaksanakan shalat.”
Begitu juga yang diriwayatkan oleh Haritsah bin Madhrib,
“Aku
mendengar Ali ra. berkata, ‘Kamu melihat kami dan segala keadaan kami pada
malam perang Badar kecuali Rasulullah saw, beliau mengerjakan shalat dan berdo’a
hingga datang waktu subuh.’”
Sesungguhnya
dalam shalat itu terdapat kesembuhan.”
Allahuakbar.
Marilah kita hadapi hidup dengan tegar. Biarkan masalah datang, tidak usah kita
hindari apa lagi lari dari masalah. Saat kita lari dari masalah, sebenarnya hanya
menuju ke masalah yang lain yang mungkin saja lebih besar dari masalah yang
kita hadapi saat ini. Kita sudah memiliki solusi dari setiap masalah yang
muncul yang sudah disiapkan oleh Allah SWT untuk kita.
Marilah
jalani hidup dengan lebih semangat dan optimis. Tidak ada alasan untuk tidak.
Usaha/jihad
+ shabar = pertolongan Allah SWT
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah
kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS.
Ali 'Imraan: 200)
Dengan bershabar, kita akan menjadi lebih semangat
dalam menjalani hidup. Bagaimana tidak, pertolongan Allah SWT sudah di depan
mata. Tinggal sejauh mana kita bisa meraih pertolongan tersebut dengan
kesabaran kita.
sumber: motivasi-islami.com
sumber: motivasi-islami.com