Jumat, 21 Oktober 2016

Cara cara bersyukur kepada ALLAH

Manusia yang beradab dan maju bukan hanya banyak menyerap ilmu, tetapi pandai menyaring dan memanfaatkan ilmu (Mutiara Hikmah)
Selasa, 15 Oktober 2013


Cara Cara bersyukur Kepada ALLAH



“ Barang siapa yang tidak menghadap kepada ALLAH ketika di beri kehalusan-kehalusan karunianya, niscaya dia akan di belenggu dengan berbagai rantai ujian,Barang siapa yang tak mensyukuri segala nikmat,maka benar-benar dia telah menyodorkan untuk hilangnya nikmat. Dan barang siapa yang mesyukuri nikmat, benar-benar dia telah mengikatnya dengan tali ”
Sebagai seorang mukmin yang telah begitu banyak menerima kenikmatan, kita seharusnya banyak bersyukur pada yang memberi kenikmatan (ALLAH).  Bahkan Begitu banyaknya hingga kita tidak akan pernah mampu untuk menghitungnya.

Kenikmatan yang oleh Imam Ghozali dikatakan sebagai kebahagiaan, kebaikan, kekuatan dan segala macam keinginan yang dapat terpenuhi dan kita rasakan,pada hakekatnya terbagi menjadi dua macam, yaitu :
Kenikmatan yang bersifat Fitri azazi yakni kenikmatan yang di berikan ALLAH sejak manusia di lahirkan, misalnya telinga untuk mendengarkan, mata untuk melihat, Hati (akal) untuk berfikir, serta alat-alat tubuh lain yang di perlukan.  Hal ini sesuai dengan Firman ALLAH Dalam Al qur’an Surt An-Nahl ayat 78 yang artinya :”Dan ALLAH mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,dan dia member kamu pendengaran, penglihatan dan Hati, agar kamu bersyukur”Kenikmatan yang di rasakan pada waktu yang akan dating (tidak langsung di berikan Ketika lahir) yang termasuk ke dalam kenikmatanini adalah seperti di ciptakannnya berbagai macam tanaman,berbagai macam hewan,bumi dan semua yang terkandung di dalamnya untuk manusia.

Demikian besar dan terlalu seringnya kita menerima dan merasakan nikmat dari ALLAH. Hingga sering kali kita lupa, bahwa yang kita terima dan rasakan itu merupakan nikmat Dari ALLAH.Seperti halnya pada orang yang sehat karena berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dalam keadaan sehat, maka ia sama sekali tidak merasa bahwa kesehatannya itu merupakan Nikmat dari ALLAH. Baru setelah terserang Oleh penyakit ia akan merasakan betapa besar nikmat ALLAH berupa kesehatan itu.

Kalau Nabi Muhammad sendiri sebagai orang yang maksum atau terpelihara dari dosa saja merasa takut tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang bersyukur, apakah kita yang berlumuran dosa ini tidak merasa malu untuk menerima pemberian-NYA tanpa mau bersyukur kepada ALLAH? Sebagai orang mukmin kita tentu tidak ingin mengabaikan perintah ALLAH, sebagaimana tersebut dalam AL QUR’AN surat An-Nahl ayat 144 yang artinya :
“Bersyukurlah terhadap nikmat ALLAH, jika kamu sungguh-sungguh menyembah kepada-Nya”

Adapun tentang cara-cara bersyukur itu ada tiga macam yaitu :

1.       Bersyukur dengan Hati.
Maksudnya ia merasa yakin bahwa segala macam bentuk kenikmatan itu datangnya dari ALLAH, sebagaimana Firman-NYA dalam Al Qur’anul Karim surat an-Nahl ayat 53 yang artinya :
“Dan apa saja  nikmat yang ada pada kamu,maka dari ALLAH lah(datangnya)dan apabila kamu di timpa oleh kemodhorotan,maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan”.

2.       Bersyukur dengan lisan
Maksudnya dengan memperbanyak bacaan Hamdalah(Al hamdulillah) Hal tersebut sesuai dalam  Alqur’an  suart Adh –Dhuhaa ayat 11 Yang artinya :
“ Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebutnya( dengan bersyukur).

3.       Bersyukur dengan semua anggota badan
Yang mana maksudnya bersyukur dengan semua anggota badan adalah  mengaplikasikan semua gerak dan kegiatan yang kita lakukan oleh anggota tubuh hanya Untuk ALLAH dan berusaha sesering mungkin melakukan rasa syukur dengan mengamalkan perbuatan anggota tubuh hanya dengan niat beribadah kepada ALLAH.
Jadi dengan demikian bersyukur itu tidak hanya cukup dengan lisan atau perkataan dengan ucapan saja tapi lebih dari itu harus di wujudkan dengan perbuatan

Sumber  :  MATNUL HIKAM karangan Syeikh Ibnu ‘Ato’illah

Tambah usia - katon bagaskara

Lirik Lagu dan Chord Kla Project – Tambah Usia [Intro] A E F#m D A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E D Bm Berikan cinta 'tuk semua Bm F#m G Kau telah tercipta.. D Em sebagai insan istimewa Bm F#m Tumbuh dalam jiwa.. G D E A terus bahagia dan raih cita [Chorus] A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E D Bm Berikan cinta 'tuk semua http://www.chordindonesia.com/chord-kla-project-tambah-usia Bm F#m G Syukur 'tuk yang kuasa... D Em atas beragam anugrah Bm F#m G Kusertakan doa... D E A panjang umur kasih berlimpah [Chorus] A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E D E Berikan cinta 'tuk semua A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E F#m Berikan cinta 'tuk semua F#m C#m Ikuti hidup yang mengalir Em Bm dan reguklah hingga akhir F#m C#m Kar’na dunia terus berubah G D jangan kau terlena dan goyah [Intro] A E F#m D A E Bm E A E F#m D Semakin indah hatimu A E D E Berikan cinta 'tuk semua A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E Bm E Beri cinta 'tuk semua A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E Bm E Beri cinta 'tuk semua A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E Bm E Beri cinta 'tuk semua [Ending] A E F#m D Bertambah satu usiamu A E Bm E Oh semoga penuh warna A E F#m D Semakin indah hatimu A E Bm E Beri cinta 'tuk semua

Kamis, 20 Oktober 2016

Dalam do'a

By, ummi maryam g+

Yaa Rabb..

Jika derai air mata ini mampu menggapai ridha-Mu, maka biarkan ia mengalir deras hingga aku terhanyut dan tenggelam dalam lautan kasih-Mu.

Jika bulir air mata ini mampu menggapai ikhlas-Mu, maka akan senantiasa aku teteskan agar dapat berlayar dan berlabuh di dermaga cinta-Mu.

Yaa Allah..
Semoga air mataku mampu menjadi butiran mutiara kerinduan tuk berjumpa dengan-Mu

Semua Ada Hikmahnya


Sumber: Motivasi Islami
Semua Ada Hikmahnya
Oleh ; Rahmat

Bersyukur akan membuat kita melihat apa yang sudah kita miliki. Bersyukur akan membantu kita berpikir positif. Namun demikian, bukan berarti kita diharuskan hanya bersyukur saja, tanpa pernah meraih apa yang belum kita raih. Dengan mensyukuri apa yang telah kita miliki memang akan membuat kita bahagia, tetapi Allah SWT tetap memerintahkan kita untuk meraih apa yang terbaik. Allah SWT telah memberikan potensi kepada kita untuk kita pergunakan.

Salah satu alasan mengapa sebagian orang tidak mau meraih yang lebih baik karena ketakutan akan kekecewaan yang akan timbul. Mereka takut jika gagal, mereka akan kecewa yang tentu saja akan merusak kebahagiaan yang telah mereka miliki, atau menjauhkan dari kebahagiaan yang justru belum mereka miliki. Padahal, kekecewaan bukan disebabkan oleh kegagalan, tetap oleh sikap kita terhadap kegagalan tersebut.

Lihatlah, bacalah, bahwa kegagalan yang sama akan berdampak berbeda kepada setiap orang. Ada yang menangis sampai meratapi, ada yang kapok tidak mau berusaha lagi, ada yang biasa-biasa saja, bahkan ada juga yang tersenyum. Kenapa karena mereka menyingkapi kegagalan dengan cara berbeda.

Faktor lain yang sering membuat seseorang tidak berbahagia ialah akibat dari kehilangan sesuatu. Sedih boleh saja, tetapi janganlah sedih terus menerus yang akan menyingkirkan kebahagiaan kita. Rasulullah SAW sedih saat ditinggal anak, istri, dan paman beliau, tetapi beliau masih bisa sempat tersenyum setelah itu. Perang Uhud menyebabkan syahidnya puluhan sahabat sahabat beliau, tetapi apakah beliau kapok berperang?

Perang Uhud adalah

Senin, 29 Agustus 2016

7 Dzikir, dibaca 100 x

Senin, 21 Oktober 2013

7 Dzikir Yang Dibaca Seratus Kali.

7 kalimat dzikir mulia ini bagus untuk diamalkan yang berdasarkan Hadis Nabi Muhammad saw., yang setiap harinya dibaca seratus kali, yaitu : 

1. LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH saratus kali. 

قال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله مَائَةَ مَرَّة جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ

Nabi saww. bersabda: “Barangsiapa setiap hari membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH (Tiadak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah) sebanyak seratus (100) kali, maka ia datang pada hari kiamat mukanya bagaikan bulan purnama”. (Kitab Lubabul Hadits) 

2. LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR seratus kali. 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya, maula Abu Bak dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qodir (Tidak ada ilah (yang berhaq disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini". (HR. Bukhori No.3050 dan No.5924, Ibnumajah No.3799) 

3. LAA ILAAHA ILLALLAAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN seratus kali sehabis sholat subuh atau sholat dzuhur. 

والخطيب وأبو نعيم وابن عبد البرّ: من قال في يومه مائة مرة لا اله إلا الله الملك الحق المبين كان له أماناً من الفقر وأنساً من وحشة القبر، وفتحت له أبواب الجنة

Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa membaca pada pagi hari seratus (100) kali LAA ILAAHA ILLALLAAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN, maka akan merupakan jaminan aman dari kemiskinan, akan menjadi kesenangan dalam kuburnya dan terbuka baginya pintu-pintu surga. (HR. Al Khatib, Abu Naimdan Ibn Abdul Bar, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad => Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy) 

4. SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI seratus kali. 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan 'SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya)' sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya (dosa) akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan." (HR.Bukhori No.5926, Muslim No.4857, At Tirmidzi No.3388, Ahmad N0.10266 dan No.7667, Ibnumajah No.3802, dan Imam Malik No.438) 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar dari Suhail bin Abu Shalih dari Sumayy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barang siapa yang pada pagi dan sore hari mengucapkan; SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) seratus kali maka tidak ada orang yang datang pada Hari Kiamat yang membawa sesuatu yang lebih baik dari apa yang ia bawa kecuali orang yang mengucapkan seperti apa yang ia ucapkan atau lebih banyak lagi darinya." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib. (HR. At Tirmidzi No.3391) 

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْأُمَوِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul Malik Al Umawi telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar dari Suhail dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa; SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.'" (HR. Muslim No.4858) 

حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ الزِّبْرِقَانِ عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ لِأَصْحَابِهِ قُولُوا سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ مَنْ قَالَهَا مَرَّةً كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا وَمَنْ قَالَهَا عَشْرًا كُتِبَتْ لَهُ مِائَةً وَمَنْ قَالَهَا مِائَةً كُتِبَتْ لَهُ أَلْفًا وَمَنْ زَادَ زَادَهُ اللَّهُ وَمَنْ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ غَفَرَ لَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Musa Al Kufi telah menceritakan kepada kami Daud bin Az Zibriqan dari Mathar Al Warraq dari Nafi' dari Ibnu Umar, ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda pada suatu hari kepada para sahabatnya: "Ucapkanlah; SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) seratus kali, barang siapa yang mengucapkannya satu kali maka dicatat baginya sepuluh kali dan barang siapa yang mengucapkannya sepuluh kali maka dicatat baginya seratus kali, dan barang siapa yang mengucapkannya seratus kali maka dicatat baginya seribu kali, dan barang siapa yang menambah maka Allah menambahnya dan barang siapa yang memohon ampunan kepada Allah maka Allah akan mengampuninya." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib. (HR. At Tirmidzi No.3392) 

من قال سبحان الله وبحمده غرست له نخلة فى الجنة ومن قالها مائة مرة كتبت له الف حسنة و حطت عنه الف خطيئة

Nabi Muhammad saw. bersabda : Man qoola Subhaanallaahi wabihamdihi ghurisat lahu nakhlatun fil jannati, wa man qoolahaa mi-atan marrotin kutibat lahu alfu hasanatin, wa huththot 'anhu alfu khothii-atin. 

Artinya : Barangsiapa mengucap SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI sekali, akan ditanamkan baginya suatu pohon disurga, dan barangsiapa mengucapkannya seratus kali, dicatat baginya seribu kebajikan dan digugurkan daripadanya seribu kejahatan (Kitab An Nashaih Ad Diniyah - Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad) 

5. Bershalawat setiap hari minimal seratus kali. 

والطبراني: مَنْ صَلّى عَلَيَّ وَاحِدةً صَلّى الله عَلَيْه عَشْراً، وَمَنْ صَلّى عَلَيَّ عَشْراً صَلّى الله عَلَيْهِ مائَةً، وَمَنْ صَلّى عَلَيَّ مائَة كَتَبَ الله لَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ بَرَاءةً مِنَ النِّفَاقِ وَبَرَاءَةً مِنَ النَّارِ وَأَسْكَنَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مَعَ الشّهَدَاءِ

Nabi Muhammad saww. bersabda : Man sholla ‘alayya wahidatan shallallaahu ‘alaihi ‘asyron wa man sholla ‘alayya ‘asyron shallallaahu ‘alaihi mi-atan wa man sholla ‘alayya mi-atan kataballaahu lahu baina ‘ainaihi baro-atan minan nifaaqi wa baroo-atan minan naari wa askanahu yaumal qiyaamati ma’asy syuhadaa-i. 

Artinya : “Barangsiapa yang membaca shalawat untukku satu kali, maka Allah bershalawat untuknya sepuluh kali, dan barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali, maka Allah bershalawat untuknya seratus kali, dan barangsiapa bershalawat untukku seratus kali, maka Allah menulis diantara kedua matanya kebebasan dari nifak, dan kebebasan dari neraka dan ditempatkan pada hari kiamat bersama orang-orang yang mati syahid.” (HR. At Thabarani, di dalam Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad) 

6. RABBIGHFIRLII WATUB 'ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWAABUR RAHIIM seratus kali. 

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ وَالْمُحَارِبِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ مِائَةَ مَرَّةٍ

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Al Muharibi dari Malik bin Mighwal dari Muhammad bin Suqah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; "Apabila kami menghitung ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu majlis: "Rabbighfirlii watub 'alayya innaka antat tawwabur rahiim (Ya Rabbku ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha penerima taubat dan maha penyayang) beliau mengucapkannya sebanyak seratus kali." (HR. Ibnumajah No.3804 dan Abudaud No.1295) 

7. SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIMI ASTAGHFIRULLAH seratus kali sebelum sholat subuh (qobliyah subuh). 

أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال تولت عني الدنيا وقلت ذاتيدي فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فأين أنت من صلاة الملائكة وتسبيح الخلائق وبها يرزقون قال فقلت وماذا يا رسول الله قال قل سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله مائة مرة ما بين طلوع الفجر إلى أن تصلى الصبح تأتيك الدنيا راغمة صاغرة ويخلق الله عز وجل من كل كلمة ملكا يسبح الله تعالى إلى يوم القيامة لك 

Bahwasanya seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saww. lalu ia berkata: “Dunia berpaling dariku dan sedikit di tanganku (miskin)”, Lalu Rasulullah saww. bersabda: “Maka dimanakah kamu dari permohonan rahmat oleh para Malaikat dan tasbih para makhluk, dan dengannya mereka diberi rizki?” ia berkata: Lalu saya berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?”, Beliau bersabda: “Ucapkanlah: SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIMI ASTAGHFIRULLAH (Maha Suci Allah denga segala pujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Saya memohon ampun kepada Allah)” seratus (100x) kali antara terbitnya fajar sampai shalat shubuh maka dunia datang dengan hina dan kecil (tidak sombong) dan Allah ‘Azza Wa Jalla menciptakan dari setiap kata akan satu Malaikat yang mentasbihkan Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahalanya untukmu”. (Di dalam Kitab Ihya Ulumiddin => Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali). 

Hayo kita amalkan dzikir-dzikir mulia tersebut, aturlah waktu kalian agar dapat membaca dzikir-dzikir mulia tersebut dalam sehari-semalamnya seratus kali agar kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan di akhirat nanti, dan dapat dikumpulkan bersama Nabi Muhammad saww., para sahabatnya, para syuhada dan orang-orang sholeh didalam surganya yang tertinggi karena menghidupkan dan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad saww., karena Nabi Muhammad saww. bersabda : 

من احيا سنتي فقد احبني ومن احبني كان معي فى الجنة

Man ahyaa sunnatii faqod ahabbanii wa man ahabbanii kaana ma’ii fil jannah. 

Artinya : Barangsiapa menghidupkan sunnahku maka sesungguhnya (bukti) dia mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku maka ia akan bersamaku disurga. (HR. At Tirmidzi No.2602)

Alfaqir ijazahkan dzikir-dzikir mulia tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.. 

Dikutip dari:

* Hadits Kutubut Tis’ah.
* Ihya' Ulumiddin => Imam Al-Ghazali.
* Al Adzkar => Imam An-Nawawi. 
* Riyadhus Shalihin => Al Imam An Nawawi.
* Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad => Asy Syaikh Zinuddin Al Maribariy.
* An Nashaaih Ad Diniyah wal washaaya Al Imaaniyah => Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad. 
* Lubabul Hadits => Al Imam Al Hafidz Jalaluddin Abdurrahman bin Abii Bakar As Suyuthi.
* Tanqihul Qaul => Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani